home

Selasa, 21 Desember 2010

semoga bukan keluhan

Desember 21...
penghujung tahun masehi...

deuh sudah hampir satu bulan anak perantauan ini tak pulang-pulang*berasa bang toyib!
dan dengan sedikit mengerutkan kening dan malu menatap blog "kok postingan bulan desember berkurang?"
iyah nih...lebih banyak berpikir-pikir gak jelas daripada menulisnya padahal bulan ini mengikuti 3 kegiatan besar seminar yang bisa dibikin oleh-oleh (tapi tenang catatan ada hanya belum saya buat saja)

Bandung dingin neh..
saya sudah psikosomatis penge pulang >.<
sampai-sampai nafsu makan turun*halah proyeksi ini, ckckck

kawan pembaca dansaya...
ternyata hari semakin baik
semua ketidakrasionalan semakin berkurang
saya bebas dari neurosis, hehehe

jangan pernah katakan "tidak mungkin" pada apa yang kamu ingin lakukan. . .
dan jangan pernah memayahkan diri sendiri untuk berbuat..
jika kamu ingin lakukan...
impossible is nothing, ^^

untuk magrib yang semakin dingin...ah rindu

Minggu, 05 Desember 2010

Tak Diberi Judul Part IX


Bagaiamana kau masih bisa tersenyum dengan luka yang pernah kau titipkan?
Bagaimana kau masih bisa berharap setelah membuat ku payah?
Di waktu yang sama,
Saat kau tertawa,
Aku mengiris
Kau bercanda,
Aku menangis
Lebih dari retak, kau tahu?
Jika aku manusia tak berhati,
Kau, ku biarkan melenggang dengan senyummu
Tapi aku punya hati!!
Luka yang tak pernah terbayangkan itu berlabuh,
Bukan untuk membencimu
Untuk membenci kesalahanmu,
Jika aku daun yang berharap matahari,
Maka ku katakan padamu ‘aku tak butuh lagi’

Sabtu, 04 Desember 2010

yang terkhianati

tertunduk takzim seorang wanita
di depan tungkunya
jemarinya yang keras dan hitam
tak takut-takut mendorong arang ke perapian
Dia, terkhianati
hari itu suaminya tak pulang
sampai kuyu matanya menatap pintu minta dibuka
bisa sinting jika ia tidak berniat untuk berhusnudzhon
matahari mengehmpaskan asanya
tak ia temukan sesosok itu hingga
siang mencengkram
dapur!dia ingat anak-anaknya
tak mungkin ia meminta anak-anaknya untuk memakan batu, meski hanya sekali
nanar
panas
apakah ia telah terkhianati oleh nasib juga?
kebahagiaan yang diinginkan apa rasanya perih seperti menatap fatamorgana telaga ditengah padang pasir.
tak pernah ada.

Rabu, 01 Desember 2010

selalu begitu...

tanggal 1 Desember 2010 (tanggal postingan salah)

pulang kuliah, nyampe di kos-an...lanjut aktivitas pribadi kecuali makan karena belum terlalu lapar
hujan dan akhirnya gerimis dan akhirnya mendung saja...
ternyata suara mang baso di depan kos-an menggelitik perut...
makan itu aja kali yah soalnya bingung mau makan apa, begitulah kira-kira nasib anak kosan, sering terpenjara pada ketidakpastian mau makan apa, hahaha alay

akhirnya keluar kos-an dan memesan bakso dengan mie ind*m** yang biasanya menimbah nikmat.
dan semangkok bakso itu pun diantarkan mang baso ke depan kos-an saya.
duduk. menghadap laptop. ceritanya mau nyari bahan buat tugas UTS Teknik Konseling Individu sekalian nunggu telefon dari mamah tercinta. tak lupa membawa nasi di piring. alamak yang mau makan anak gadis apa buta ijo, hahaha

sruuppttt....enak...
belum sampi setegahnya habis, bahkan bakso pun masih tersenyum untuk menanti di makan. perut udah gak enak diisi...kok saya bisa mengkondisikan mie, nasi dan bakso untuk makan???gaje.

seringnya begitu tuh mau nya aja makan teh.....
hati-hati kalo mau makan mending ditimbang-timbang dulu,
kan gak mau ada uang abang sayang gak ada uang abang ditendang*apapula maksudnya, heu
intinya gak mubadzir lah..hehehe peace