sebenarnya setiap efisode dalam hidup kita mengandung hikmah
namun sayang hikmah itu terkadang tak tersentuh oleh kita; menjadi sesuatu yang dilayangkan angin, jauh, hingga tak terlihat lagi.
dan saya mencoba mengais-ngais hikmah yang terlambat saya tangkap.
tentang seorang sahabat.akhwat. beliau tidak hanya cantik luarnya namun memiliki kecantikan ilmu yang menjadi nilai plus.
singkat cerita, beliau telah menerima khitbah dari seorang ikhwan. namun, khitbah tersebut tidak langsung bersambut ke pelaminan, membutuhkan waktu yang lebih lama karena suatu hal. hari pun semakin berganti. detik-detik saling bersekutu menambah jumlah hitungan hari.
suatu hari saya mendengar bahwa ternyata ikhwan tersebut memutuskan khitbah. berhenti untuk melanjutkan. akhwat tersebut menangis?wajar saja. apalagi setahu saya alasan yang dipaparkan ikhwan tersebut tidak jelas. setelah dibantu oleh pihak ketiga akhirnya diketahui bahwa ikhwan tersebut menganggap bahwa apa yang dilakukannya (khitbah dengan waktu yang lama) adalah hal yang kurang baik dan dia tidak memiliki perasaan lagi pada akhwat tersebut
ikhwan tersebut meminta maaf. maaf untuk semuanya.
yang emosi mendengar itu malah saya. entah kenapa.
suatu hari saya bertanya pada akhwat tersebut, "bencikah pada dia?"
dia bilang, "Tidak...."
heum....
mungkin kesakitan memang ada. bagaimana jika akhwat itu adalah anda?
tiba-tiba tak ada hujan tak ada badai, orang yang selama ini anda harapkan untuk menjadi bagian dari penggenap dien mengatakan "tidak mau" setelah ia menancapkan harapan-harapan itu pada anda.
waktu semakin berjalan,
ternyata ada indikasi ikhwan tersebut sedang dekat dengan akhwat lain. ketika ditanyakan oleh pihak ketiga, ikhwan tersebut mengakui memang tampaknya ada yang menyukainya namun ia berkata bahwa ia hanya berusaha memahamkan. heum.
dan pada suatu malam saya mendapat berita bahwa akhwat yang sedang dekat dengan ikhwan itu bertanya tentang nomor handphone sahabat saya itu. beliau berkata tunggu saja kabar selanjutnya. kira-kira ada apa yah?
beberapa hari kemudian (kalau tidak salah), saya chat dengan beliau, beliau mengatakan bahwa ia bercerita tentang kondisi yang dialaminya sekarang pada ibunya. kemudian ibunya memberi nasehat, katanya jika akhwat itu bertanya hal yang ada kaitannya dengan ikhwan tersebut jangan diceritakan apa yang telah terjadi karena ikhwan tersebut harus dijaga kehormatannya. DEG!!
bagaimana menurut anda???
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar