hampir tak terdengar lagi dentingan hujan yang jatuh dari langit. meski kita masih bisa melihat atap, tembok dan jalan yang becek karena tergilas air. lalu semua nya kembali hadir bagai kilatan petir dalam pikiran ku. menabur dan menghentak minta untuk dipikirkan. dan aku tak bisa mengalah untuk mengabaikannya, meski terkadang semua itu tak bisa ku pikirkan lebih mendalam
tentang hidup ku dan hidup mu, tentang rasa syukur yang berat, dan ketidakpuasaan.
semua nya menyatu menjadi larutan homogen dan saling terikat.
betapa jalan yang pernah kita lalui bersama memberi serpihan puzzle di hidup ku dan hidup mu, kau tak bisa menghapus nya begitu juga aku. mencoba melupakannya pun ku kira bukan jalan terbaik karena justru semakin menikam mu. mari kita belajar untuk membiarkan nya mengalir seperti air (sungguh kebalikan dari prinsip yang biasanya aku pegang) tapi bukan mengabaikannya maksud ku. ini seperti membiarkan ia tetap hidup tanpa perlu kau usik. kau mungkin acap kali akan melihat nya tapi semakin lama mungkin ia akan pergi. mungkin??iya karena aku pun tampaknya belum bisa membiarkan ia pergi dengan cepat. hanya aku tak mau, sungguh tak mau lagi membalut nya dengan lapisan rasa sakit yang akan membuat semua orang merasa bersalah termasuk kau. hidup takkan sepi dari serpihan puzzle kenangan, ia justru semakin berharga karena kenangan itu. kau bisa menyimpannya dan membuka nya kembali ketika kau memerlukannya. tapi jangan biarkan ia menyakiti mu. itulah hidup kita.
rasanya aku malu jika harus membahas bagian kehidupan yang ini ; syukur. betapa banyak orang merutuki hidup mereka.membuat semua yang mereka dapat semakin terlihat lebih gawat. lebih menyedihkan. lebih melukai.
apakah pantas mereka bertanya dimana letak keadilaan Allah??sungguh kita terlalu 'kecil' untuk selalu mengerti keadilaan-Nya. bahkan mungkin kau memerlukan waktu yang banyak untuk mengerti.
kau mengeluh?sungguh itu sifat mu. bukan kah kita disifatkan berkeluh kesah??
jika untuk berkeluh kesah saja bisa, apakah kita tidak bisa untuk bersyukur?(eh benar tidak ya?).
dengan mengeluh kau melihat bahwa semua yang kau terima dalam hidup selalu menyakitkan dan selalu tidak sesuai (rasanya terikat dengan poin ketiga). kau akan membiarkan dirimu memayahkan diri sendiri. menjebak mu dalam efisode malang tak terhenti. kau mau itu?kau membuat mu semakin lelah, semakin tak berenergi dan semakin merasa hampa. mari kita coba untuk mau berterima kasih atas apa yang telah Dia beri. mari kita belajar...
ketidakpuasaan, rasa itu yang selalu membuat aku takut. takut bahwa takkan pernah ada yang sesuai dengan ingin mu. kau terus mencari dan mencari tanpa mementingkan arti pertemuaan. kau tidak lelah untuk membuat orang lain lelah. kau keluarkan semua argumen mu hanya untuk memuaskan hasrat pencarian mu. kau dan pencariaan mu itu terkadang membuat aku muak. aku tidak bermaksud untuk menghentikannya. tapi tolong lah lihat sisi hati mu yang lain, lihat lah apa yang kau perlukan dan lihat lah diri mu. kau mau mencari apa sehingga membuat banyak orang lain merasa terluka dan jijik pada mu?ketidakpuasaan mu, oh tolong....mari bertanya pada hati mu. mari mengajari hasrat mu untuk mau menerima...
hidup, syukur dan ketidakpuasaan...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar