Dulu kita selalu melakukan aktifitas bersama-sama
Dulu kita selalu berbagi canda dan tawa 
Dulu kau selalu ada hiasi hari-hariku 
Dulu kau yang selalu bangunkan aku dari malam yang telah berganti 
Kau yang selalu antarkan aku pergi menuntut ilmu 
Kau yang selalu beri aku semangat 
Kau yang selalu beri aku harapan 
Dan kau pula yang selalu beri aku nasihat
Pagi itu, awan mendung langit pun rasanya tak beri aku harapan 
Tapi ku coba untuk tetap semangat 
Ketika ku pulang, ku tak bisa berkata apa-apa   
Ku lihat kau nampak pucat dan terbaring lemah tak berdaya             
Ku bacakan ayat-ayat suci ke telingamu 
Dan ku lihat kau menangis
Ku pun begitu yakin kau kan kembali menghiasi hari-hariku
Dan ku pun berusaha tuk tetap ada didekat mu
Malam pun tiba, tapi kenapa kau tak kunjung bukakan matamu?
Ku lelah, dan ku pun tertidur begitu saja
Tepat pukul tiga dini hari 
Harapan itu pun semakin pudar dari pikiranku
Suatu alat pun berbunyi,dan bunyi itu buatku semakin takut 
Ibu pun bertanya-tanya “ada apa? Kenapa ini?apa yang terjadi?”
Harapan itu benar-benar tiada, ku harus menerima semua ini 
Ku harus relakan seseorang yang begitu berharga untukku 
Sebelum di kain kafani, 
Ku cium pipinya 
Ku peluk tubuhnya 
Dan itu untuk yang terakhir kalinya 
Tiba di rumah 
Ku lihat ia terbungkus oleh kain putih 
Ku lihat ia tak bernafas lagi 
Yang kulihat hanyalah dirinya yang tak kan beri aku tawa lagi 
2 tahun sudah kulalui hidup tanpa kehadiran seorang ayah 
2 tahun sudah hidupku rasanya nampak begitu sepi
2 tahun sudah ku tak mendengar canda dan tawanya lagi 
Dan 2 tahun sudah ku merasa kau benar-benar jauh dariku
Ingin sekali ku memeluk dirinya kembali 
Ingin sekali ku mendengar tawanya lagi 
Ingin sekali ku merasakan kau benar-benar dekat denganku 
I miss you father 
Sekali pun ku takkan pernah lupakan kau
Ku berharap ku dapat bertemu denganmu lagi 
Ku berharap dapat memeluk dirimu kembali 
walau hanya dalam mimpi, walau hanya tuk sekejap mata
I love you father
Karya   : Mega Wijaya Rahmat 
Kelas    : IX - B 
To my beloved sista, mega wijaya rahmat,
I found this peom in mother’s notebook…..
You know?i cried when I red this poem….I felt the same with you….I miss babeh too….
I miss when we “fought”……he wanted to wake us up,  he always hugs the youngest sista, silvia, and he didn’t want to go from our bedroom before we are angry…
And discussed about smoking in our family room…we wanted he stop his activities, like smoking and……..fishing…because he seldom been in home…we was jealous…
You are right….he is very kind to face us…
We are naughty…..
But sista, you have to certain that Allah will make us togetherness in paradise, His Jananh^^
One thing, there, he only needs our praying^^
Always smile
Kamis, 14 Oktober 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar