home

Minggu, 17 Oktober 2010

sisterhood^^


Ada kisah yang ingin saya sampaikan, sampai-sampai ini membuat saya pending dulu mengetik tugas, heu

                Kami bertiga mungkin saat lahir ke dunia jarang akur, sering bikin suasana rumah hot kaya suasana demo. Kami sama-sama menuntut pada kedua orangtua kami tercinta. Sering hanya karena rebutan bantal dan makanan, kami jadi adu otot, saling ejek sampai baku hantam fisik, hehehe….apalagi kalo udah masalah baju dan perhatian…heuh semua sewot, kalo satu di beliin baju, yang dua enggak. Jadilah yang dua itu pasang aksi mogok ; dari mogok makan sampai bicara. Tapi jarang ada yang bertahan lama. Dan pasti tahu kan nasib si sulung?iyah….lebih sering kena ‘semprot’, anak paling tua lah…paling ngerti lah…harus jadi contoh lah…dan semprotan kasih sayang lainnya^^pada saya. Tapi saya jarang mendengar itu^^kedua orangtua saya demokratis, heu
                Kalo jalan-jalan pun jarang mau barengan, ketika si second child minta anter ke mana gitu, si sulung langsung geleng kepala dan bilang “gak mau. Sekali gak mau tetep gak mau”. Ribut deh sampai si second child nangis-nangis Bombay eh si sulung malah easy going aja. Ato ketika anak ketiga minta makanan ke si second child, kalo datang pelitnya si second child, dia ogah berbagi, urusan bisa runyam lagi, anak ketiga ngadu ke mamah, dan ketika dengan paksaan mamah pun tidak mempan. Si sulung datang sambil ceramah-ceramah. Akhirnya pertempuran pun dimulai lagi……kadang-kadang nenek dan bibi turun tangan ketika mamah angkat tangan(??heu bingung)
                Tapi akhir-akhir ini, setelah ayah kami pergi…entah kenapa mungkin ada ikatan kuat yang tidak kami sadari, kami jadi saling menjaga, memperhatikan dan rada toleran. Apalagi setelah si sulung merantau jauh, pulang kampung menjadi rutinitas yang menyenangkan karena bisa berbagi obrolan : kami bertiga dekat sekali, dari masalah pakaian sampai makanan mulai lunak, kadang tukeran kadang ngasih^^insyaf yeh…
                Yang lebih menakjubkan adalah : kalau sudah ada di meja makan, kami semua berebut ingin bercerita, katanya “hei…rahasia yah…”tapi kalo ngomong pada keras!!!mungkin mamah senyum-senyum sendiri, apalagi pas denger “tapi jangan bilang mamah yah…”. Kedengeran hoy!!dari mulai cerita tentang sekolah, guru, pelajaran, teman-teman, dan kisah merah jambu^^ehem….maklum semuanya masih termasuk kategori remaja : si sulung (remaja akhir menuju dewasa dini), si second child (lagi mantep-mantepnya remaja), dan si anak ketiga (beranjak menuju remaja meninggalkan masa anaknya). Semuanya jadi merasa dekat. Memperhatikan. Saling berbagi “gossip”. Kalau nelfon bisa bikin jebol pulsa…..-_-“”” dan lebih pentingnya untuk saya adalah lebih bisa memantau mereka. Dengan mereka terbuka pada saya, setidaknya saya bisa membantu jika mereka ada kesulitan karena tidak canggung lagi….kami bukan sekedar adik kakak tapi juga sahabat. Tahu kan sahabat itu apa?iyah….orang yang terkadang lebih kau percaya dari keluarga sendiri. Tapi tentu saja komunikasi dengan orang tua adalah penting, saya ‘mengajari’ mereka, dengan bercerita kepada mamah tentang ‘masalah pribadi’ saya di depan mereka. Karena tentu saja orang tua juga butuh untuk dihargai keberadaannya (iyalah…gaje dah kalo di cuekin).
                Tentu saja pertengkaran kecil kadang meletup, mungkin itu adalah ‘penjaga’ agar kami merasa kebersamaan ini begitu penting.
                Suatu saat, ketika mungkin usia sudah masuk bilangan puluh (mudah-mudahan Allah memberi umur), hal-hal ini akan kami tertawakan bersama. My sistas, ich liebe dich both of you all^^hahaha

Tidak ada komentar: