3 kata yang tidak bisa dipisahkan menurut saya, dari seorang insan yang jenisnya opposite dari wanita itu!
menurut saya seorang lelaki bisa merasa sempurna bila sandangan titelnya bertambah :
suami dan ayah.*entah menurut mereka (lelaki) sendiri.
begitu lah ia berusaha menjadi dirinya-lelaki-
ia bisa memberikan yang terbaik untuk dirinya
bisa menjadi sahabat bagi temannya
dan begitulah ia berusaha menjadi suami
ia menjaga istrinya
ia dipercaya kekasih hidupnya
dan begitulah ia berusaha menjadi ayah
ia mencintai anak-anaknya
dan anak-anaknya tak sungkan menciumnya....
pada sebuah postingan d blog saya membaca :
Anhony Swofford, seorang marinir Amerika, sepulangnya dari bertugas di Irak menulis sebuah memoar yang kemudian difilmkan dengan judul yang sama, Jarhead. Ceritanya panjang, tapi di bagian akhir dia menulis:
A story.
A man fires a rifle
for many years…
and he goes to war.
And afterwards
he comes home…
and he sees that
whatever else he might do
with his life…
build a house…
love a woman…
hange his son’s diaper…
Menanti kelahiran River(anak yang di kandung istrinya) buat saya seperti men-daras bacaan lagi. Mengulang pelajaran tentang hidup. Saya beruntung bisa memasuki fase hidup ini; menjadi suami dan, insya Allah, seorang ayah. Saya tahu ada jutaan orang di luar sana yang berjuang untuk sekadar menjadi suami atau ayah, sementara ada sejumlah orang lain yang melalaikannya. Ada banyak suami yang menyakiti hati istrinya, dan ada ayah yang tega meletakkan anaknya di atas rel kereta api hingga kaki sang anak putus terlindas. Menjadi ayah itu seperti madrasah. Seorang lelaki yang tahu dirinya akan segera menjadi ayah, akan belajar untuk menekan egonya. Mengabaikan nafsunya pada sepatu boot Oakley, speaker Bose, Bike Friday, atau teleskop Sky-watcher…-Fauzan Mukrim-
anda, seharusnya sangat bahagia bukan??^^
referensi
blog fauzan mukrim & google gambar
menurut saya seorang lelaki bisa merasa sempurna bila sandangan titelnya bertambah :
suami dan ayah.*entah menurut mereka (lelaki) sendiri.
begitu lah ia berusaha menjadi dirinya-lelaki-
ia bisa memberikan yang terbaik untuk dirinya
bisa menjadi sahabat bagi temannya
dan begitulah ia berusaha menjadi suami
ia menjaga istrinya
ia dipercaya kekasih hidupnya
dan begitulah ia berusaha menjadi ayah
ia mencintai anak-anaknya
dan anak-anaknya tak sungkan menciumnya....
pada sebuah postingan d blog saya membaca :
Anhony Swofford, seorang marinir Amerika, sepulangnya dari bertugas di Irak menulis sebuah memoar yang kemudian difilmkan dengan judul yang sama, Jarhead. Ceritanya panjang, tapi di bagian akhir dia menulis:
A story.
A man fires a rifle
for many years…
and he goes to war.
And afterwards
he comes home…
and he sees that
whatever else he might do
with his life…
build a house…
love a woman…
hange his son’s diaper…
Menanti kelahiran River(anak yang di kandung istrinya) buat saya seperti men-daras bacaan lagi. Mengulang pelajaran tentang hidup. Saya beruntung bisa memasuki fase hidup ini; menjadi suami dan, insya Allah, seorang ayah. Saya tahu ada jutaan orang di luar sana yang berjuang untuk sekadar menjadi suami atau ayah, sementara ada sejumlah orang lain yang melalaikannya. Ada banyak suami yang menyakiti hati istrinya, dan ada ayah yang tega meletakkan anaknya di atas rel kereta api hingga kaki sang anak putus terlindas. Menjadi ayah itu seperti madrasah. Seorang lelaki yang tahu dirinya akan segera menjadi ayah, akan belajar untuk menekan egonya. Mengabaikan nafsunya pada sepatu boot Oakley, speaker Bose, Bike Friday, atau teleskop Sky-watcher…-Fauzan Mukrim-
anda, seharusnya sangat bahagia bukan??^^
referensi
blog fauzan mukrim & google gambar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar