Disini,
Di tanah tempat di pijak yang tak jarang di caci
Dia bernafas, merasakan angin
Di sini, tempat ia menemukan keberhagaan dirinya
Hidup bersama orang lain
Siapa yang pernah menjanjikan tawa selalu memenuhi rongga hati tanpa menyisakkan tempat untuk sebuah perasaan yang dikutuk yang bernama kesedihan,
Padahal takkan mampu merasakan jiwa mengembung melanglang merasakan keindahan, jika tak pernah merasakan jiwa sakit terhimpit beban
Dan selama ini kesulitan itu sudah sering kita temui
Sudah sering kita lewati
Dan semua orang merasakannya; sesuai kemampuannya
Bukankah begitu Firman-Nya, lalu dimanakah sepantasnya letak keraguan dan kejenuhan itu kita simpan
Kita maknai
Mungkinkah, di luar sana –diri kita- ada yang pernah menangis lebih banyak dari kita
Pernah terluka lebih sering dari kita
Mencoba mendekap jiwa nya dalam keyakinan. Tak ada yang menjanjikan perbuatan itu mudah.
Ketegaran bisa semakin kuat bila kita terlampau sering di gamang asa
Lalu kita maknai
Jutaan lampu-lampu menyapu gelap malam
Warna-warninya tak selalu sama
Seperti warna-warni kaki kita –kehidupan-
Tapi sungguh indah menatap jutaan warna-warni itu…….
Karena kita bisa saling melengkapi dalam kekurangan
Bisa saling menguatkan dalam kelemahan
Setiap tawa, sedih, kecewa, kagum, bahagia, kesulitan, kelapangan, terhimpit
Setiap manusia pernah merasakannya
Semoga menjadi cerita kelak yang akan di dengar para pewaris kita
Dan menjadikan kita paham keberhargaan hidup yang kita tak tahu ujungnya
Di tanah tempat di pijak yang tak jarang di caci
Dia bernafas, merasakan angin
Di sini, tempat ia menemukan keberhagaan dirinya
Hidup bersama orang lain
Siapa yang pernah menjanjikan tawa selalu memenuhi rongga hati tanpa menyisakkan tempat untuk sebuah perasaan yang dikutuk yang bernama kesedihan,
Padahal takkan mampu merasakan jiwa mengembung melanglang merasakan keindahan, jika tak pernah merasakan jiwa sakit terhimpit beban
Dan selama ini kesulitan itu sudah sering kita temui
Sudah sering kita lewati
Dan semua orang merasakannya; sesuai kemampuannya
Bukankah begitu Firman-Nya, lalu dimanakah sepantasnya letak keraguan dan kejenuhan itu kita simpan
Kita maknai
Mungkinkah, di luar sana –diri kita- ada yang pernah menangis lebih banyak dari kita
Pernah terluka lebih sering dari kita
Mencoba mendekap jiwa nya dalam keyakinan. Tak ada yang menjanjikan perbuatan itu mudah.
Ketegaran bisa semakin kuat bila kita terlampau sering di gamang asa
Lalu kita maknai
Jutaan lampu-lampu menyapu gelap malam
Warna-warninya tak selalu sama
Seperti warna-warni kaki kita –kehidupan-
Tapi sungguh indah menatap jutaan warna-warni itu…….
Karena kita bisa saling melengkapi dalam kekurangan
Bisa saling menguatkan dalam kelemahan
Setiap tawa, sedih, kecewa, kagum, bahagia, kesulitan, kelapangan, terhimpit
Setiap manusia pernah merasakannya
Semoga menjadi cerita kelak yang akan di dengar para pewaris kita
Dan menjadikan kita paham keberhargaan hidup yang kita tak tahu ujungnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar