home

Selasa, 26 April 2011

fenomena sosial tentang pengemis

ini tentang pengemis di negara kita. siapa yang salah hingga ada pengemis??
mereka kah yang tidak mau bekerja keras?
pemerintah kah yang lupa dengan hak setiap warga nya?
atau kah kita yang lebih sering mengabaikan saudara-saudara di sekitar kita?entahlah....tidak ada yang mau disalahkan tampaknya.

suatu hari, ceritanya once upon a time mulu, heu, saya melewati gang yang menuju ke kampus, di jalan berhampiran dengan seorang ibu yang biasa terlihat mengemis, namun ada yang beda dengan beliau hari ini. apa?yup, beliau membawa seorang bayi yang yang yang yang lucu lucu lucu bangeeeeeeettttt...nah lho?kapan beliau hamil nya yah, heu
mungkin saya yang jarang memperhatikan sampai tidak tahu tapi rasa-rasanya memang belum melihat beliau hamil"*maksa. ah sudah lah mungkin ini kesalahpahaman saya saja. tapi kasihan juga yah kok  bayi dibawa-bawa ngemis, seharusnya dirumah aja yah atau gak ada yang jaga kali sampai harus dibawa?i dunno. beberapa teman juga melontarkan nada sama, sepertinya tidak pernah lihat ibu itu hamil!!! jadi inget fenomena ditivi yang nyewa bayi atau anak-anak kecil agar para pengemis itu tambah dikasihani. gitu juga bukan yah?--""

kemudian, di lain kesempatan, saat saya akan mudik, saya mengambil uang dulu di atm yang ada di sebuah supermarket. seorang anak kecil menghampiri saya dan menyodorkan tatapan minta dikasihani nya atau sebenarnya dia memang patut untuk dikasihani yah, kawan. saya mengisyaratkan tangan : STOP. lagi kaweur (apa yah bahasa indonesia nya). kemudian setelah mengambil uang saya memberikan dia selembar uang yang tidak bernilai besar, tidak sama dengan uang yang saya ambil di atm. ah ....berbagi meski sedikit. setelah saya kasih. anak itu berterima kasih. hal yang plus :). tak lama saya mendengar teriakan seseorang tampaknya ibu nya yang sedang duduk di dekat pintu supermarket itu sambil membawa bayi (lagi). ah...kasihan...saya tidak tahu pasti apa yang dikatakan ibu itu, namun kalau tidak salah, ibu itu bertanya pada anak nya "berapa?"

heum...bukan hanya tentang fenomena mengemis yang mungkin sedikit asyik karena tidak perlu bekerja terlalu keras. meski kita tak pernah tahu apakah mereka bahagia dengan hal itu atau tidak. tapi disini adalah, mengapa perlu melibatkan anak-anak?mengajari anak-anak untuk meminta?sesulit itu kah hidup di Indonesia?

semoga kita bisa mengubah ini menjadi lebih baik. segera menyelamatkan generasi penerus bangsa...ini tanggung jawab kita semua, bukan?

Yaa Allah terima kasih untuk apa yang selalu Kau berikan pada ku.....

Tidak ada komentar: